Pak Tung lahir dari Orang Kaya? Pak Tung enak ngomong doank, jalanin susah Pak? Pak Tung, emang tau susahnya hidup? – dan banyak BEJ Lainnya

Dulu Saya mulai di tempat Anda berdiri saat ini, atau mungkin lebih parah. Bukan Pamer Kesusahan, tapi memang betul susah:

• Sejak lahir mau dikasihkan ke saudara, karena Papa Mama saya tidak punya uang untuk bayar biaya persalinan.
• Sekolah nakal, bodoh dan tukang berantem. patah tulang saat kecelakaan motor.
• Mau beli raket bulu tangkis harus gantian dengan 4 saudara saya.
• MOMENT YANG KRUSIAL : Saat saya kelas 5 SD dikumpulin dengan saudara saya. Papa saya tanya : “Tolong dipikirin, bagaimana caranya agar Toko Papa ramai. kalau terus sepi. Bisa tutup. Nanti kamu tidak bisa sekolah lagi”
• Kuliah harus Negeri, Karena swasta tidak ada biaya
• Sering Ditolak Wanita untuk kencan, karena bawa sepeda motor (saat itu yang saya punya)
• Kerja sebagai Guru Les, Jual emas kelilingan
• Menyaksikan dengan mata kepala saya sendiri : Orang Tua saya Tutup Toko Emas dan Menurunkan papan toko.
• Kerja di perbankan dengan Gaji Rp 1.350.000,/bulan. Dimana mengirimkan keorang tua Rp 600.000,-/bulan. Ngekost dengan kamar 2×3. Hampir setiap malam dengan menu yang sama makan nasi goreng. Berangkat kerja naik bus umum.
• MOMENT YANG PALING KRUSIAL : dimana gaji saya selama 1 bulan tidak mampu membayar biaya rawat inap 1 malam Papa saya dirumah sakit.

Dari situlah, saya belajar tentang “TUHAN, TUJUAN SAYA HIDUP INI UNTUK APA?” “TUHAN IZINKAN SAYA MEMBAHAGIAKAN ORANG TUA SAYA”